Awalnya, Apel Pagi hanya dikenal di kalangan militer, kepolisian, dan instansi atau kantor-kantor pemerintahan. Namun sejak beberapa waktu belakangan ini, Apel Pagi juga dilaksanakan di sekolah-sekolah. Seperti di Provinsi Jawa Tengah, misalnya, setiap pagi semua SMAN dan SMKN wajib melaksanakan Apel Pagi.
Pada saat-saat awal dilaksanakan, memang ada sebagian guru atau karyawan sekolah yang beranggapan bahwa Apel Pagi bagi guru dan karyawan sekolah tidak perlu dilakukan. Guru itu tugas utamanya mengajar, kata sebagian guru dan karyawan sekolah. Karena itu, setiap pagi guru itu mestinya begitu bel langsung masuk ke dalam kelas untuk mengajar.
Pendapat semacam itu tentu saja merupakan hal yang wajar. Setiap kita melakukan suatu kegiatan, sebagus apapun kegiatan itu, suara sumbang semacam itu memang biasa muncul. Namun seiring berjalannya waktu, ketika kegiatan tersebut telah diketahui manfaatnya oleh sebagian besar anggota komunitas, maka kegiatan itu pun kemudian akan bisa berjalan lancar tanpa hambatan.
Sebagaimana pelaksanaan Apel Pagi di kalangan militer atau lainnya, Apel Pagi di sekolah ternyata banyak juga manfaatnya. Manfaat Apel Pagi di sekolah, enam di antaranya adalah:
Pertama, untuk meningkatkan kedisiplinan guru dan karyawan sekolah. Pelaksanaan Apel Pagi di sekolah itu telah ditentukan waktunya. Semua guru dan karyawan sekolah, wajib mengikuti Apel Pagi. Ketika waktu Apel Pagi sudah tiba, tanpa mempedulikan berapa jumlah guru dan karyawan yang sudah hadir, Apel Pagi langsung dimulai. Bagi yang sudah hadir, akan merasa senang karena bisa menepati waktu kehadiran. Sedangkan bagi yang terlambat, setidaknya akan merasa malu kepada teman-temannya dan Kepala Sekolah.
Kedua, melatih guru untuk memimpin atau dipimpin oleh temannya sendiri. Saat pelaksanaan Apel Pagi, setiap pagi pemimpin apel selalu bergantian di antara guru dan karyawan. Hal ini tentu sangat bermanfaat untuk melatih guru atau karyawan untuk memimpin teman-temannya. Bagi peserta apel, ini juga bermanfaat untuk bisa menghargai kepemimpinan teman sendiri. Orang yang baik, selain harus mampu memimpin juga harus bisa dipimpin.
Ketiga, untuk mengontrol kehadiran guru dan karyawan. Saat dilaksanakan Apel Pagi, Kepala Sekolah selaku pembina apel akan bisa mengamati siapa saja guru dan karyawan yang telah hadir dan yang belum. Kepada guru dan karyawan yang telah hadir dan mengikuti apel, Kepala Sekolah akan bisa memberikan apresiasi. Sedangkan terhadap guru dan karyawan yang belum atau tidak hadir, Kepala Sekolah akan bisa mengetahui apa penyebabnya.
Keempat, sebagai media untuk menyampaikan informasi. Saat ini, dinamika perkembangan tatakelola sekolah begitu cepat. Setiap saat, ada saja permintaan data yang akurat dan harus segera dipenuhi. Termasuk di antaranya data tentang kepegawaian. Dengan demikian, informasi-informasi tersebut harus secepatnya tersampaikan. Meski sudah ada grup WA, ternyata hal itu tetap tidak bisa sepenuhnya diandalkan. Selain karena informasi melalui WA bisa menimbulkan perbedaan penafsiran, juga kadang banyak anggota grup WA yang malas atau tidak sempat membaca.
Kelima, sebagai wahana untuk melakukan pembinaan terhadap guru dan karyawan oleh Kepala Sekolah. Menejemen sekolah yang bagus, menuntut Kepala Sekolah mampu mengelola semua sumberdaya yang dimiliki sekolah secara maksimal, demi tercapaian visi, misi, dan tujuan sekolah. Untuk itu, Kepala Sekolah hendaknya mampu menggerakkan serta mengontrol semua sumberdaya yang ada di sekolah. Utamanya terhadap sumberdaya manusia, Kepala Sekolah hendaknya benar-benar merasa yakin bahwa semua guru dan karyawan sekolah telah melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, secara rutin Kepala Sekolah perlu mengingatkan hal itu kepada guru dan karyawan, yang antara lain bisa dilakukan saat menjadi pembina Apel Pagi.
Keenam, untuk memberi contoh kedisiplinan kepada siswa. Bagaimanapun, guru dan karyawan sekolah hendaknya mampu menjadi teladan bagi para siswa. Jika guru dan karyawan disiplin dalam mengikuti Apel Pagi, maka semua siswa akan mempunyai penilaian yang baik terhadap kedisiplinan guru dan karyawan. Hal ini tentu sangat besar manfaatnya bagi upaya untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.
Di SMK Negeri 1 Purwojati telah menjadi kegiatan rutin pelaksanaan Apel Pagi yang diikuti oleh Guru dan Karyawan. Dalam rangka mempertahankan kedisiplinan, memberikan pembelajaran kepada peserta didik, dan penyampaian informasi-informasi penting terkait dengan kebijakan-kebijakan sekolah maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.